Oktober 2018

Jumat, 19 Oktober 2018

Manusia Sebagai titah tuhan


       Akal merupakan hal yang misterius , begitu pula hati serta syahwat . kita tidak tau letaknya dan bagaimana bentuknya. hal tersebut yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya begitulah penuturan pak aniq pada hari selasa tanggal 16 oktober 2018 di kelas 7C dalam ruangan GU 414. Selain itu pak Aniq membahas kembali buku dari Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan. Dalam bukunya Ki Hadjar Dewantara menyebutkan Pendidikan itu berdasarkan dengan Kesadaran, hal tersebut merujuk pada artikel sebelumnya mengenai sistem pendidikan harus dapat berdiri , tidak bergantung pada orang lain dan menyadari diri sendiri . Menyadari diri sendiri disini bermakna pendidikan itu harus tau batasan batasan yang di miliki dan dapat menilai diri sendiri apakah mampu atau tidak . 
        Pada era sekarang dunia pendidikan sedang gencar gencarnya mengajarkan sikap toleransi , padahal sikap toleransi sendiri sebenarnya sudah ada sejak zaman kerajaan dulu , dan dalam budaya jawa di sebut dengan Tepo sliro. Sifat tepo sliro sendiri sudah ada pada pada pembuatan candi prambanan dan candi borobudur, candi prambanan sendiri bercorak hindu dan candi borobudur bercorak budha, mereka mampu hidup berdampingan, contoh lain yaitu kereta kencana sebuah peninggalan bersejarah di kerajaan Cireban yang menyatukan 3 unsur agama Hindu , Islam dan Budha. Sebenarnya kita sudah lama belajar tentang toleransi namun kita tidak menyadarinya, dan baru di soroti saat teori teori mulai bermunculan.
       Dalam buku Ki Hadjar dewantara juga menyebutkan bahwa " Manusia itu sebagai titah Tuhan ", Pak Aniq menjelaskan maksud dari titah tersebut dengan " Segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia itu bersember dari Tuhan , Dari awal manusia di ciptakan oleh tuhan agar manusia dapat menyebarkan Kuasa Tuhan, Manusia di beri akal untuk mengolah ilmu Ilahi yang telah di berikan Tuhan agar kita dapat mengolah alam semesta beserta isinya yang melimpah ini sehingga manusia tau bahwa Tuhan Maha segalanya " dari situ saya menyimpulkan bahwa Tuhan mencipakan manusia dengan akal guna menyerap ilmu Ilahi yang nantinya menghasilkan realita realita yang dapat memperlihatkan Kuasa Tuhan,
         Dan dalam kegiatan Pendidikan , sebagi guru kita harus bisa mencontoh sifat sifat Tuhan dan mengenal Asma' atau realitas dan menjalankan tindakan tindakan yang mencerminkan sifat dan asma' tersebut , sebagai contoh Tuhan memiliki sifat sayang berarti asma' nya penyayang dan sebagai guru kita harus bertindak sebagai penyayang. 


Nama : Dimas Budy Prasetyo

NPM  : 15120474

Kelas  : 7C







Artikel terkait lainnya

14120086 MIA TRISTIANA
15120131 AHMAD HIDAYAT
15120139 DICKRI TIFANI BADI
15120206 PUTRI AMALIAH
15120374 ACHMAD AGUNG PRASETYO

Jumat, 05 Oktober 2018

Reportase ke 2 FILSAFAT MENURUT KI HADJAR DEWANTARA


        Perkuliahan pada selasa 2 oktober 2018 di kelas 7C membahas tentang filsafat pendidikan dari KI HADJAR DEWANTARA . Sekian banyak para ahli yang mengartikan filsafat pendidikan namun pak Aniq lebih setuju dengan filsafat yang di kemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara . dan menurut penjelasan pak aniq Indonesia merupakan sebuah bangsa yang lupa . Bangsa yang lupa yaitu bangsa yang bisa dikatakan melupakan atau dilupakan, melupakan disini dalam konteks prinsip pendidikan yang sudah ada yaitu prinsip dari Ki hadjar Dewantara, prinsip yang sudah di sesuaikan dengan kondisi dan latar pendidikan di Indonesia namun kenapa prinsip itu malah di anggap kuno sehingga tidak di gunakan kembali bahkan negara Finlandia sendiri menjadi negara dengan pendidikan terbaik karena mengikuti prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara, hal tersebut di liput dalam webite liputan 6 . hal tersebut seharusnya menjadi sebuah tamparan keras bagi pendidikan di Indonesia agar Indonesia lebih maju lagi, negara lain saja bisa kenapa kita sebagai negara yang di tempati Ki Hadjar Dewantara tidak bisa,
       Pak Aniq juga menyampaikan sedikit tentang buku dari Ki Hadjar Dewantara jilid pertama yang berjudul Pendidikan , buku tersebut berisi 8 BAB , yaitu
BAB I      Pendidikan Nasional
BAB II     Politik Pendidikan
BAB III   Pendidikan Kanak Kanak
BAB IV   Pendidikan Kesenian
BAB V    Pendidikan Keluarga
BAB VI   Pendidikan Ilmu Jiwa
BAB VII  Pendidikan Ilmu Adab
BAB VIII Pendidikan Bahasa
pada bab I Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa " Dalam pendidikan berawal dari rasa kemerdekaan " Kemerdekaan sendiri memiliki 2 arti bisa dikatakan Freedom atau independent , namun disini pak Aniq lebih cenderung ke freedom , kenapa ? Karena menurut  pak Aniq Freedom yaitu bebas namun memahami batasannya dan menurut penuturan beliau independent sendiri merupakan bagian dari freedom. Ki Hadjar dewantara menyebutkan pada bukunya adapun untuk membentuk sebuah sistem pendidikan nasional harus bisa
1. Berdiri sendiri
2. Tidak bergantung pada orang lain
3. Dapat memahami diri sendiri
bisa dikatakan bahwa agar dapat menjadi sistem pendidikan nasional yang baik kita harus bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain serta harus bisa memahami individu masing masing, maksud dari tanpa bantuan orang lain bukan berarti akan menjadi individualis namun tidak terlalu bergantung pada bantuan orang lain. Selain itu semua , satu hal yang penting yaitu pengajaran harus selaras dengan kehidupan bangsa hal tersebut merupakan sebuah kunci hubungan pendidikan dengan kebangsaan.


Nama : Dimas Budy Prasetyo

NPM  : 15120474

Kelas  : 7C







Artikel terkait lainnya

14120086 MIA TRISTIANA
15120131 AHMAD HIDAYAT
15120139 DICKRI TIFANI BADI
15120206 PUTRI AMALIAH
15120374 ACHMAD AGUNG PRASETYO